Review Sepatu Eiger W134 Centaur

September 17, 2014



Sepatu merupakan salah satu peralatan yang paling penting dalam kegiatan outdoor, namun tidak sembarang sepatu dapat kita gunakan dalam kegiatan outdoor khususnya dalam kegiatan pendakian, walaupun memang ada
beberapa golongan kaum yang lebih suka menggunakan sandal bahkan sandal jepit. Memang sih sandal jepit itu adem, praktis, ringan, dan tentunya murah, gak bakal hilang di Sindoro, namun jika merujuk dari segi ke-“safety”-an nya tentu saja sangat kurang, permukaan kaki yang terbuka lebar tanpa perlindungan tentu sangat mudah cedera, lecet, dan tentu saja Pacet-Pacet / Lintah akan sangat berterimakasih kepada anda.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya pertama kali naik gunung menggunakan sepatu kets bermerek League, awalnya tidak ada niatan sama sekali saya untuk menjadikan naik gunung sebagai hobi saya, sehingga saat membeli sepatu ini saya memang tidak berniat menggunakannya nya untuk nanjak gunung. Sampai akhirnya saat saya mendaki gunung untuk pertama kali dan tidak ada sepatu trekking yang menemani kehidupan saya pada waktu itu, maka saya perkosa si League untuk nanjak, memang empuk selayaknya sepatu kets pada umumnya, namun karena memang sepatu kets itu model low atau permukaan atas sepatu tidak menutupi bagian engkel, saya sering keseleo pada bagian engkel, selain itu karena memang bukan fungsinya untuk nanjak, sepatu saya tidak tahan lama, cukup dua kali pendakian untuk membuat sepasang sepatu saya sobek dan memiliki jendela pada ujungnya. Namun karena memang sepatu trekking lagi mahal-mahalnya, belum lagi Hi-tec yang ikut-ikutan bang Deuter naikin harga, membuat sepatu kets malang itu masih saya gunakan, hingga akhirnya setelah 4 kali pendakian dan  saya menemukan pengganti berkat celengan ayam, maka saya pensiun untuk memerkosa dia.
Siapa Pengganti sepatu League malang itu? ya benar penggantinya adalah EIGER W134 CENTAUR (tenang saya tidak berafiliasi dengan kang Ronny Lukito, CEO Eigerindo, bertatap mata saja sekalipun saya tidak pernah). Karena memang kebutuhan yang mepet karena sepatu League saya sudah sekarat, maka saat itu saya putuskan untuk berburu sepatu trekking, ada beberapa pilihan saya waktu itu, mulai dari sepatu Lokal semacam Rei hingga sepatu impor semacam TNF dan Salomon yang harganya selangit, saya sempat kepincut dengan sepatu replika yang katanya grade ori merek TNF dan nyaris membelinya via online, namun dengan pertimbangan terjaminnya kualitas, dan kecintaan saya pada merek lokal maka saya putuskan untuk membeli sepatu Eiger, setelah tiba di Eiger Store, sepatu yang pertama kali saya sentuh adalah Eiger Wanderlust, namun setelah membaca angka 1.300.000 di tagnya, sepatu bersol Gravity itupun saya letakkan kembali, sampai akhirnya saya memutuskan untuk membeli sepatu Eiger W134 CENTAUR dengan mahar Rp.795.000 . Berikut adalah review dari spesifikasinya,

1. Upper Cow Suede Leather With Nylon
suede with nylon
Paduan cantik antara lapisan cow suede dan nylon membuat sepatu ini menjadi lebih ringan dibanding saudaranya Wanderlust yang full cow nubuck, walaupun wanderlust dengan nubucknya lebih kuat dan terlihat lebih gagah dan premium. Perlu diketahui bahwa bahan suede diperoleh pembelahan kulit luar hewan dan diambil bagian dalamnya, bahan ini sulit dibersihkan dari noda, maka jangan heran di foto sepatu saya masih terlihat noda lumpur. Bahan suede ini juga relative lebih murah dari bahan-bahan kulit alami lainnya. melihat spesifikasinya mungkin kata orang jawa “ono rego ono rupo” (ada harga ada rupa). 
2. Brush Rubber Toe Cap and Heel Counter Piece.
Bagian Toe (ujung sepatu), heel (hak sepatu) dan counter (bagian belakang sepatu) EIGER W134 CENTAUR dilengkapi bahan brush rubber atau karet alami tentunya membuat pergerakan menjadi lentur dan tidak kaku namun tetap aman dan kuat.
counter terlindung rubber
3. Waterproof Function.
 
selepas bermain lumpur di kubangan penanggungan
Fungsi waterproof yang dimiliki EIGER W134 CENTAUR cukup mumpuni walaupun tanpa membrane breathable semacam gore-tex, peforma sepatu ini sudah saya buktikan saat menerjang hujan gerimis di gunung Lawu hingga menerobos kubangan lumpur gunung penanggungan. EIGER W134 CENTAUR memang tahan dengan tetesan air hujan dengan intensitas ringan, namun belum tentu hal yang sama akan terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi oleh karena itu saya melakukan beberapa pengujian di laboratorium bak kamar mandi belakang rumah.


masih oke
digoyang-goyang juga masih oke
diguyur air juga masih oke
coba ditambah airnya ternyata bocor.. bocor..
setelah berbasah-basah akhirnya ia berakhir di tali jemuran, satu tips dari saya jika menjemur sepatu sebaiknya tidak langsung dibawah sinar matahari cukup diangin-anginkan saja
Setelah beberapa kali proses pengujian dapat disimpulkan bahwa EIGER W134 CENTAUR tidak full tahan air, pada bagian tongue (lidah sepatu) tidak tahan air ketika hujan dengan intensitas tinggi atau terendam air, namun bagian selain bagian tongue sudah tahan air walaupun terendam cukup lama, saya rasa hal itu sudah cukup bagus untuk kelas sepatu dengan harga yang tidak terlalu mahal, jika anda ingin sepatu dengan daya tahan terhadap hujan intensitas tinggi, kuat dan tahan di segala medan silahkan beli SEPATU BOOT.
4. Vibram rubber outsole.

Sol EIGER W134 CENTAUR sudah disupport vibram, Bicara masalah vibram tak perlu diragukan kehandalannya, daya cengkeramnya sudah cukup mumpuni, naik turun bukit berbatu berkali-kali juga tidak masalah, namun untuk trek berlumpur dengan kemiringan yang cukup tajam, daya cengkeram masih cukup kurang, namun dibandingkan sandal jepit tentu masih jauh lebih baik.
KELEBIHAN:
1.Lekukan sepatu cukup banyak sehingga lebih lentur.
2.Bahan suede dan nylon membuat sepatu menjadi ringan.
3.Waterproof (tahan air).
4.Sol vibram.
KEKURANGAN:
1.Susah dibersihkan.
2.Tidak tahan terhadap hujan intensitas tinggi (pada bagian lidah sepatu).
3.Cengkraman kurang pada trek licin dan berlumpur.

Sebelumnya tulisan ini pernah saya ikutkan dalam lomba menulis artikel di Cadventura.com dan berhasil mendapatkan tulisan terbaik dalam kategori review produk outdoor.

1 komentar:

  1. Mantap gan reviewnya. Kebetulan saya juga baru aja nulis reviewnya sepatu ini di blog saya https://goo.gl/Wlp7I0. Iseng-iseng googling eh ternyata agan udah nulis duluan. Btw saya sependapat ama review agan :D

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.