Bukit Sikunir : Golden Sunrise View Point Of Java

Maret 27, 2014
 
Setelah perjalanan yang melelahkan menuju desa tertinggi Jawa, Sembungan. Perjalanan kami lanjutkan menuju bukit Sikunir, yang sudah terkenal sebagai golden sunrise view point, dan konon kabarnya merupakan salah satu lokasi terbaik untuk melihat sunrise di Jawa.

Letak bukit sikunir tak jauh dari desa Sembungan, desa terakhir sebelum bukit sikunir, untuk menuju bukit sikunir tidaklah sulit, ikuti saja jalan utama di desa Sembungan menuju telaga Cebongan, selanjutnya akan terdapat semacam bangunan berbentuk huruf atau tulisan (apalah namanya) “ SIKUNIR” selanjutnya papan petunjuk sudah sangat jelas. Ikuti saja petunjuk arah menuju puncak Sikunir.

Bukit Sikunir sebenarnya memiliki ketinggian yang tinggi jika dilihat dari permukaan laut, bahkan lebih tinggi dari gunung penanggungan di kampong halaman yang hanya 1623 MDPL, namun jika dilihat dari “kaki”nya bukit Sikunir memang tergolong rendah, menurut info yang saya dapat di blog tetangga, hanya membutuhkan waktu 30-45 menit untuk sampai puncak. Namun ketika saya mengunjungi bukit ini, cukup lama kami sampai di puncak, mungkin dikarenakan kondisi fisik kami yang sudah terkuras saat trekking dari desa Dieng menuju desa Sembungan, ditambah lagi hujan kabut gunung yang mulai turun, ditambah lagi baju kami yang basah keringat bercampur hujan. Kami memang memakai jas hujan namun karena kami memakai jas hujan kalelawar sementara angin berhembus dengan cukup kencang membuat jas hujan tak mampu menahan rembesan air hujan, ditambah lagi dengan jalur menuju bukit sikunir yang licin membuat kami sering tergelincir, sepatu kets memang tak sekuat The North Fac*. Kontur jalur menuju puncak yang terkadang masih berupa tanah membuat jalur semakin licin, satu tips dari saya, usahakan berkunjung pada musim kemarau khususnya juni-agustus, jangan seperti kami yang salah musim!

Setelah kegiatan merayap yang melelahkan, akhirnya sampailah kami di Puncak Sikunir, puncak sikunir ada 2, ada puncak yang tidak dapat didirikan tenda dan ada yang didirikan tenda, dan puncak yang dapat didirikan tenda ini merupakan puncak pertama yang anda akan jumpai. Namun ada hal yang membingungkan dari bukit Sikunir ini, yaitu peraturannya, yang kami lihat dari papan petunjuk di dekat telaga Cebongan, terdapat tulisan yang intinya membolehkan untuk camping di Puncak bukit Sikunir, namun ketika sampai di tengah pendakian terdapat petunjuk yang melarang mendirikan tenda di puncak, entah mana yang benar, namun karena kami telah membaca beberapa referensi dari beberapa teman blogger, akhirnya kami putuskan mendirikan tenda di puncak. Sesampainya di puncak, hanya ada kami bertiga, hari yang mulai (baca : sudah) malam membuat kami segera bergegas mendirikan tenda. Setelah semua tenda siap, barang-barang kami masukkan ke dalam tenda.

puncak 2 terlihat dari kejauhan
Hujan masih tetap turun dan kabut semakin tebal selama malam itu, ah udara semakin dingin, dan tanpa saya sadari tenda kami bocor, air hujan merembes melalui seal yang sudah terkelupas, ya selama beberapa jam kami tidur tidak nyenyak air hujan terus tertampung pada pojok-pojok tenda. Kamipun tidak sempat memasak makanan pada saat itu, angin yang cukup berhembus membuat kami enggan keluar tenda, sialnya juga kami tidak membawa makanan instan selain mie, terpaksa mie mentah pun masuk kedalam lambung kami. selama beberapa jam kami hanya tidur ayam. Dan melakukan kegiatan paling membosankan, menanti matahari. Pukul 5 pagi saya dibangunkan rekan bisnis saya, dan mulai terdengar suara nyanyian dan gitar dari luar. Ketika saya buka resleting tenda dome, wiw putih semua pemirsa, hati kecil saya bicara, apakah ini surga, ah sekali lagi saya sadar hati kecil tak selamanya benar. Ternyata kabut masih menyelimuti bukit sikunir, dan golden sunrise pun gagal dilihat oleh mata kami,sakali lagi tips dari kami pemirsa, jangan berkunjung pada musim hujan! Namun setelah beberapa saat kabut pun menghilang dan keindahan alam langsung memanjakan mata saya, gunung Sumbing berdiri gagah di depan mata, pemandangan desa-desa dibawah yang terlihat sangat kecil sangatlah memanglah sangatlah indah, tak apalah tak ada sunrise, ini juga sudah sangat indah! Ini Indonesia!

tenda kami memang selalu di depan

vegetasi bukit sikunir

semuanya tampak putih


eksisme berlatarbelakang kabut


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.