Bukit Sikunir : Golden Sunrise View Point Of Java
Setelah perjalanan yang melelahkan
menuju desa tertinggi Jawa, Sembungan. Perjalanan kami lanjutkan menuju bukit
Sikunir, yang sudah terkenal sebagai golden sunrise view point, dan konon
kabarnya merupakan salah satu lokasi terbaik untuk melihat sunrise di Jawa.
Letak bukit sikunir tak jauh dari
desa Sembungan, desa terakhir sebelum bukit sikunir, untuk menuju bukit sikunir
tidaklah sulit, ikuti saja jalan utama di desa Sembungan menuju telaga
Cebongan, selanjutnya akan terdapat semacam bangunan berbentuk huruf atau
tulisan (apalah namanya) “ SIKUNIR” selanjutnya papan petunjuk sudah sangat
jelas. Ikuti saja petunjuk arah menuju puncak Sikunir.
Bukit Sikunir sebenarnya memiliki
ketinggian yang tinggi jika dilihat dari permukaan laut, bahkan lebih tinggi
dari gunung penanggungan di kampong halaman yang hanya 1623 MDPL, namun jika
dilihat dari “kaki”nya bukit Sikunir memang tergolong rendah, menurut info yang
saya dapat di blog tetangga, hanya membutuhkan waktu 30-45 menit untuk sampai
puncak. Namun ketika saya mengunjungi bukit ini, cukup lama kami sampai di
puncak, mungkin dikarenakan kondisi fisik kami yang sudah terkuras saat
trekking dari desa Dieng menuju desa Sembungan, ditambah lagi hujan kabut gunung
yang mulai turun, ditambah lagi baju kami yang basah keringat bercampur hujan.
Kami memang memakai jas hujan namun karena kami memakai jas hujan kalelawar
sementara angin berhembus dengan cukup kencang membuat jas hujan tak mampu
menahan rembesan air hujan, ditambah lagi dengan jalur menuju bukit sikunir
yang licin membuat kami sering tergelincir, sepatu kets memang tak sekuat The North Fac*. Kontur jalur menuju
puncak yang terkadang masih berupa tanah membuat jalur semakin licin, satu tips
dari saya, usahakan berkunjung pada musim kemarau khususnya juni-agustus,
jangan seperti kami yang salah musim!
Setelah kegiatan merayap
yang melelahkan, akhirnya sampailah kami di Puncak Sikunir, puncak sikunir ada
2, ada puncak yang tidak dapat didirikan tenda dan ada yang didirikan tenda,
dan puncak yang dapat didirikan tenda ini merupakan puncak pertama yang anda
akan jumpai. Namun ada hal yang membingungkan dari bukit Sikunir ini, yaitu
peraturannya, yang kami lihat dari papan petunjuk di dekat telaga Cebongan,
terdapat tulisan yang intinya membolehkan untuk camping di Puncak bukit
Sikunir, namun ketika sampai di tengah pendakian terdapat petunjuk yang
melarang mendirikan tenda di puncak, entah mana yang benar, namun karena kami
telah membaca beberapa referensi dari beberapa teman blogger, akhirnya kami
putuskan mendirikan tenda di puncak. Sesampainya di puncak, hanya ada kami
bertiga, hari yang mulai (baca : sudah) malam membuat kami segera bergegas
mendirikan tenda. Setelah semua tenda siap, barang-barang kami masukkan ke
dalam tenda.
puncak 2 terlihat dari kejauhan |
Hujan masih tetap turun dan kabut semakin
tebal selama malam itu, ah udara semakin dingin, dan tanpa saya sadari tenda
kami bocor, air hujan merembes melalui seal yang sudah terkelupas, ya selama
beberapa jam kami tidur tidak nyenyak air hujan terus tertampung pada
pojok-pojok tenda. Kamipun tidak sempat memasak makanan pada saat itu, angin
yang cukup berhembus membuat kami enggan keluar tenda, sialnya juga kami tidak
membawa makanan instan selain mie, terpaksa mie mentah pun masuk kedalam
lambung kami. selama beberapa jam kami hanya tidur ayam. Dan melakukan kegiatan
paling membosankan, menanti matahari. Pukul 5 pagi saya dibangunkan rekan
bisnis saya, dan mulai terdengar suara nyanyian dan gitar dari luar. Ketika
saya buka resleting tenda dome, wiw putih semua pemirsa, hati kecil saya
bicara, apakah ini surga, ah sekali lagi saya sadar hati kecil tak
selamanya benar. Ternyata kabut masih menyelimuti bukit sikunir, dan golden
sunrise pun gagal dilihat oleh mata kami,sakali lagi tips dari kami pemirsa,
jangan berkunjung pada musim hujan! Namun setelah beberapa saat kabut pun
menghilang dan keindahan alam langsung memanjakan mata saya, gunung Sumbing
berdiri gagah di depan mata, pemandangan desa-desa dibawah yang terlihat sangat
kecil sangatlah memanglah sangatlah indah, tak apalah tak ada sunrise, ini juga
sudah sangat indah! Ini Indonesia!
tenda kami memang selalu di depan |
vegetasi bukit sikunir |
semuanya tampak putih |
eksisme berlatarbelakang kabut |
Tidak ada komentar: